Senin, 12 Maret 2012

kesalah pahaman dalam pelaksanaan bimbingan kelompok


BAB 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH


Kehidupan suatu kelompok dijiwainoleh dinamika yang akan menentukan gerak dan arah pencapaian tujuan kelompok.
Bimbingan dan konseling kelompok mempunyai tujuan atau maksud memanfaatkan dinamika kelompok sebagai salah satu media dalam salah satu usaha membimbing individu-individu byang memerlukan bimbingan.
Dalam bimbingan dan konseling kelompok dengan sengaja ditumbuhkembangkan;yang semula masih kurang kuat,atau bahkan belum ada sama sekali,ditumbuhkan dan dikembangkan sehingga menjadi kuat. Lebih lanjut,dinamika kelompok ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan – tujuan bimbingan dan konseling.
Namun dalam perkembangan nya,bimbingan kelompoksering diartikan secara sempit dan sederhana,yang terkadang justru sering kali tidak ada kaitan nya dengan makna dan tujuan dari bimbingan dan konseling kelompok yaang sebenarnya.
Beberapa kesalahpahaman masih terus tumbuh dan berkembang pada kalangan awam yang bergerak dalam bidang layanan bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan  konseling kelompok sering kali di artikan sebagai salah satu upaya untuk membimbing kelompok-kelompok siswa agar kelompok itu menjadi lebih kuat dan mandiri.
Dari satu segi memang dibenarkan banwa di lingkungan pendidikan kusus nya di sekolah, perlu dibentuk kelompok-kelompok siswa yang kuat dan mandiri agar kelompok-kelompok itu dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu .
Namun, yang perlu digaris bawahi adalah bahwa kegiatan membimbing kelompok seperti itu tidak dapat dikategorikan kedalam bimbingan kelompok.
Bimbingan kelompok sering kali diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dalam, oleh dan untuk kelompok yang bersangkutan. Beberapa kegiatan seperti belajar kelompok misalnya. Adalah benar bahwa kegiatan belajar kelompok berperan positif terhadap kehidupan anggotanya. Namun demikian kegiatan belajar kelompok belum dapat dikatakan bimbingan atau konseling kelompok apabila dinamika kelompok yang terkandung dalam kegiatan belajar kelompok itu belum dapat d timbulkan dengan sengaja dan dikendalikan dengan cermat oleh pemimpin kelompok untuk kepentingan orang yang menjadi anggota kegiatan kelompok tersebut.
Kegiatan diskusi juga sering dianggap sebagai bimbingan kelompok. Memang benar,kegiatan diskusi adalah kegiatan kelompok dan tujuan diskusi kelompok adalah memecahkan masalah tertentu, dan benar juga bahwa dengan berdiskusi para pesertanya mungkin dapat lebih berani dan mampu berargumentasi. Namun tidak jarang terjadi suasana menegangkan dalam kegiatan diskusi antranggota hal-hal semacam itu justru bertentangan dengan tujuan bimbingan dan konseling kelompok.






















BAB II
ISI

Berbagai pendekatan dalam layanan bimbingan dan konseling saat ini sudah marak berkembang di dunia bimbingan konseling di Indonesia. Pendekatan dalam bimbingan dan konseling kelompok misalnya,dimaksudkan untuk memanfaatkan dinamika kelompok yang tercipta dengan diselenggarakannya suatu kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan dari proses bimbingan dan onseling kelompok. Berbagai kegiatan pendukung layanan dalam bimbingan dan konseling pun dijalankan demi terwujud nya tujuan-tujuan dalam layanan bimbingan dan konseling,khusus nya layanan bimbingan dn konseling kelompok.
Unsur-unsur kehidupan kelompok dan upaya pengembangannya, seperti yang dijelaskan pada materi sebelumnya,seperti:
                                  i.            Unsure utama suasana kelompok yang meliputi:
1.      Saling terjalinnya hubungan yang baik antaranggota kelompok
2.      Tercapainya tujuan bersama
3.      Hubungan langsung antara besarnya kelompok dan sifat kehidupan kelompok
4.      Itikad dan sikap para anggota kelompok
5.      Kemandirian
                                ii.            Anggota kelompok
1.      Keanekaragaman
2.      Keseragaman
3.      Peranan antaranggota kelompok
4.      Usaha-usa mempersiapkan anggota kelompok yang baik
                              iii.            Pemimpin kelompok
1.      Ketrampilan antaranggota kelompok
2.      Sikap dan peranan masing-anggota kelompok
3.      Ciri-ciri kepemimpinan kelompok yang baik
Pengembangan berbagai macam pola-pola kegiatan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling kelompok yang mungkin saja dikembangkan dalam rangka terlaksanya proses bimbingan dan konseling kelompok jugatelah diuraikan dalam forum diskusi sebelumnya.
Layanan bimbingan dan konseling kelompokn merupakan layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan para peserta didiknya mendapatkan kesempatan untuk pembahasan dan juga pengentasan dari berbagai masalah yang dihadapi melalui dinamika kelompok.
Dinamika kelompok itu sendiri merupakan suasana yang hidup,yang berdenyut,yang bergerak,yang berkembang,dan yang ditandai adanya interaksi serta hubungan timbale baik setiap para anggota kelompok. Sesuai dengan namanya,jenis layanan bimbingan dan konseling kelompok merupakan layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan dalam suasana kelompok.
Adapun tujuan-tujuan dalam layanan bimbingan dan konseling kelompok meliputi;
*      Melatih para anggota kelompok untuk lebih berani berbicara di depan khalayak ramai.
*      Melatih para anggota kelompok agar dapat lebih memiliki rasa bertenggang rasa terhadap teman sebayanya.
*      Dapat mengembangkan potensi,bakat,dan minat masing-masing anggota kelompok.
*      Mengentaskan berbagai permasalahan-permasalahan tertentu yang dihadapi kelompok.
Adapun proses-proses pelaksanaan dalam bimbingan dan konseling kelompok itu  meliputi;
·         Tahap pembentukan
·         Tahap peralihan
·         Tahap pelaksanan(kegiatan)
·         Tahap pengakhiran
Adapun materi dalam layanan bimbingan konseling kelompok meliputi;
Ø  Pemahaman dan pengembangan sikap,kebiasaan,bakat,minat,serta bagaimana cara penyalurannya.
Ø  Pemahaman tentang berbagai kelemahan diri dan penaggulangannya,dan pengenalan tentang mengenai kekuatan diri yang dimiliki dan cara pengembangannya.
Ø  Perencanaan dan perwujudan diri
Ø  Mengembangkan kemampuan berkomunikasi,menerima dan menyampaikan pendapat,bertingkah laku  serta menjalin hubungan social yang baik,baik di lingkungan rumah,sekolah,ataupun masyarakat luas.
Ø  Mengembangkan hubungan sebaya baik dirumah,disekolah,dan di masyarakat sesuai dengan kondisi dan peraturan materi belajar.
Ø  Mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar,disiplin dalam proses belajar dan sering berlatih,serta tehnik-tehnik penguasaan materi pelajaran.
Ø  Pemahaman kondisi fisik,social,dan budaya dalam kaitannya dengan orientasi(pengenalan) cara belajar di perguruan tinggi
Ø  Mengembangkan kecenderungan karier yang menjadi pilihan siswa
Ø  Orientasi(pengenalan) dan informasi karier,dunia kerja,dan prospek kedepannya
Ø  Pemberian berbagai informasi mengenai perguruan tinggi yang sesuai dengan karier yang akan dikembangkannya
Ø  Pemantapan dalam pengambilan keputusan dalam rangka perwujudan diri.
Apa bila dalam konseling perorangan menunjukan layanan kepada individu atau klien orang-perorangan,maka bimbingan dan konseling kelompok mengarahkan layanan pada sekelompok individu. Dengan satu kali kegiatan,layanan kelompok memberikan manfaat kepada sejumlah orang. Kemanfaatan yang lebih luas dan merata inilah yang menjadi perhatian semua pihak dalam layanan bimbingan dan konseling kelompok ini. Apa lagi pada zaman modern seperti saat ini yang sudah barang tentu menuntut adanya efisiensi,perlunya pelayanan atau jasa yang mampu menjangkau lebih banyak consumen secara cepat dan tepat,layanan bimbingan konseling kelompok pun akan semakin menarik. Bahkan Larrabee & Terres (1984) meramalkan bahwa pada tahun 2004,layanan bimbingan konseling kelompok mendominasi segenap upaya pelayanan bimbingan dan konseling.
Keunggulan dari layanan bimbingan dan konseling kelompok ternyata bukan hanya menyangkut aspek ekonomi/efisiensi. Perubahan yang terjadi ketika layanan itu berlangsung pun juga amat menarik perhatian. Dalam layanan bimbingan dan konseling kelompok,interaksi antaranggota kelompok merupakan suatu yang khas,yang tidak mungkin terjadi pada bimbingan dan konseling perorangan. Dengan terciptanya interaksi social yang intensif dan dinamis selama berlangsung nya proses layanan,diharapkan tujuan-tujuan layanan(yang sejajar dengan kebutuhan-kebutuhan antarindividu anggota kelompok) dapat tercapai secara lebih mantap. Selain itu,karena anggota kelompok dalam interaksinya mereka membawakan kondisi pribadinya,sebagaimana yang mereka tampilkan dalam kehidupan sehari-hari,maka dinamika kelompok yang terjadi dalam kelompok itu mencerminkan kehidupan yang nyata yang dapat dijumpai dimasyarakat umum secara luas. Hal itu akan dapat terwujud lagi apabila kelompok terdiri dari individu-individu yang heterogen,terutama dari segi latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing. Keadaan nyata yang dihadirkan dalam kegiatan kelompok merupakan keunggulan ketiga dari layanan bimbingan dan konseling kelompok.
Namun,pada perkembangannya seperti saat ini,layanan bimbingan dan konseling mengalami beberapa kesalahpahaman(miskonsepsi) yang berkembang di masyarakat yang berpengetahuan awam tentang bimbingan dan konseling. Diantaranya adalah:
ü  Kerancuan antara “bimbingan kelompok” dengan “membimbing kelompok”
Bimbingan kelompok sering diartikan sebagai usahsa membimnbing kelompok klien(dalam hal ini siswa) agar kelompok yang dibimbing menjadi lebih kokoh dan mandiri. Misalkan membimbing kelompok belajar yang awalnya renggang dan bergantung pada kelompok lain dan menjadikannya kelompok belajar yang lebih kokoh dan tidak terlalu bergantung dengan kelompok belajar yang lain. Dari satu segi,memang sangat dibenarkan bahwa di sekolah menang perlu diadakan atau dibentuk kelompok siswa yang kokoh dan mandiri agar kelompok yang sengaja dibentuk itu,dapat dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan tertentu. Kelompok sains club,IT-club,language club,atau pun social club,atau pun kelompok-kelompok lainnya,semuanya perlu dibentuk menjadi lebih kuat agar masing-masing kelompok itiu dapat melaksanakan kegiatannya dan mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Guru pembimbing memang perlu andil dalam membimbing kelompok agar menjadi yang terbaik. Namun,yang perlu dicatat adalah bahwa kegiata membimbing kelompok seperti itu tidak dikategorikan ke dalam “bimbingan kelompok” sebagai salah satu layanan bimbingn dan konseling. “membimbing suatu kelompok” atau “bimbingan suatu kelompok” tidak sama dengan “bimbingan kelompok”. Membimbing kelompok berarti “membesarkan kelompok”. Sedangkan “bimbingan kelompok” sama arti nya dengan memanfaatkan potensi dan dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan dari layanan bimbingan dan konseling. Bimbingan kelompok lebih merupakan usaha bimbingan yang diberikan kepada individu melalui kelompok-kelompok.
ü  Bimbingan kelompok disamakan saja kegiatan kelompok.
“bimbingan kelompok” sering juga diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dalam,oleh dan untuk kelompok yang bersangkutan. Kegiatan IT-club misalnya,adalah benar bahwa IT-club dilakukan bersama oleh sekelompok orang;banyak unsure kebersamaan yang ada pada kegiatan IT-club tersebut. Dari segi tujuannya,juga benar bahwa kegiatan IT-club dapat memberikan dampak positif bagi para anggotanya(yaitu dapat meningkatkan kemampuan menggunakan tehnologi terapan yang paing terbaru).
Namun demikian,kegiatan IT-club belum dapat dikategorikan sebagai bimbingan atau konseling kelompok apabila dinamika kelompok yang terkandung dalam kegiatan IT-club tidak ditumbulkan dengan sengaja dalam dan dikendalikan cermat oleh pemimpin kelompok yang yang berperan sebagai pemimpin untuk kepentingan orang-orang yang menjadi peserta kegiatan itu.
ü  Bimbingan kelompok disamakan saja dengan diskusi.
Kegiatan diskusi dianggap sebagai bimbingan kelompok. Memang benar kegiatan diskusi adalah kegiatan kelompok dan tujuan diskusi adalah memecahkan suatu masalah tertentu dan dibenarkan juga bahwa dalam diskusi para pesertanya berkemungkinan lebih pandai berargumentasi,berani mengemukan pendapat,dan lain sebagainya. Akan tetapi,dalam forum diskusi bebas,sering kali suasana berkembang menjadi panas saling mementingkan ego masing-masing. Kegiatan diskusi pun tidak selalu menjadi atau tidak dengan sendirinya menjadi kegiatan bimbingan kelompok.
Hal-hal seperti itulah yang justru bertentangan dengan tujuan bimbinga dan konseling,dan hal itu tidak mungkin terjadi dalam suatu kegiatan bimbingan kelompok atau konseling kelompok yang dikelola dengan baik.
ü  Bimbingan kelompok membahas masalah yang sama?
Bimbingan kelompok sering kali dianggap sebagai kegiatan bimbingan yang diberikan kepada sekelompok siswa yang mengalami masalah yang sama. Pada hal perlu diingat,dalam konteks bimbingan dan konseling,setiap masalah adalah unik. Dan oleh karena itu juga,setiap masalah harus didekati dari sudut keunikannya. Menganggap semua masalah yang dialami individu adalah sama,sudah pasti tidak selaras dengan orientasi keunikan individual dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
Satu hal mendasar yang perlu dipertanyakan adalah,sampai seberapa jauhkah dinamika kelompok di kembankan dan di kendalikan dalam suatu kegiatan-kegiatan tertentu. Misalkan mengenai penerangan tentang akibat adanya pergaulan bebas pada remaja-remaja masa kini,upaya pengurangan kegiatan mencontek,dan latihan mengerjakan soal-soal.
Namun apabila dinamika kelompok yang dikembangkan kurang tepat,maka boleh jadi kegiatan-kegiatan tersebut tidak ada bedanya dengan kegiatan pengajaran atau latihan,dan bahkan lebih tepat nya disebut dengan layanan informasi.
ü  Bimbingan kelompok di fokuskan pada pemberian informasi.
Bimbingan kelompok,sering kali difokuskan pada pemberian layanan informasi kepada sekelompok individu/klien/siswa. Lebih parahnya lagi,pandangan semacam ini banyak dianut oleh orang yang tidak begitu awam dengan bimbingan konseling.
Statement(anggapan) hampir sama dengan kesalahpahaman yang keempat tadi,yang tidak mempersoalkan pengembangan dan pengendalian dinamika kelompok dalam kelompok-kelompok tertentu,dan yang terbentuk hanyalah wadah pemberian layanan informasi.
























BAB II
TANGGAPAN TERHADAP MASALAH

            Menanggapi beberapa kesalahpahaman yang berkembang dimasyarakat mengenai bimbingan kelompok,kami sebagai mahasiswa strata 1 fakultas keguruan dan ilmu pendidikan jurusan ilmu pendidikan program study bimbingan dan konseling,memang membenarkan bahwa tanggapan-tanggapan yang salah  mengenai bimbingan dan konseling kelompok masih banyak berkembang pada masyarakat yang masih awam pengetahuannya terhadap layanan bimbingan dan konseling.
Oleh karena hendaknya kita meluruskan kesalahpahaman-kesalapahaman itu. Hal ini di maksudkan agar tidak terjadi lagi kesalahpahaman-kesalahpahaman dalam layanan bimbingan dan konseling kelompok. Untuk itu,kita harus terlebih dahulu memahami hakikat layanan bimbingan dan konseling kelompok dan dinamika kelompok yang sebenarnya. Karena apabila belum betul-betul memahami hakikat bimbingan konseling kelompok dan dinamika kelompok itu sendiri,dikhawatirkan dapat menimbulkan kesalahpahaman-kesalahpahaman yang baru dalam layanan bimbingan dan konseling kelompok.







BAB IV
KESIMPULAN

      Pembahasan mengenai beberapa kesalahpahaman dalam layanan bimbingan dan konseling tersebut dimaksukan agar para konselor(dalam hal ini guru pembimbing) mampu memahami secara tepat makna layanan bimbingan dan konseling kelompok dalam arti yang sebenarnya dan tidak lagi dikacaukan oeh pengertian-pengertian yang salah dan tidak pada tempatnya,seperti yang telah kita bahas tadi.
            Perlu ditekankan pula,bahwa sebenarnya kesalah pahaman diatas bukan berarti guru pembimbing tidak perlu memperhatikan lagi betapa pentingnya pembimbingan ataupun pengembangan kegiatan kelompok –kelompok tertentu seperti IT-club,social club,language club,forum diskusi,dan lain sebagainya. Tapi,lebih dari itu semua,seorang guru pembimbing harus mampu memanfaatkan berbagai potensi-potensi kelompok-kelompok tersebut semaksimal mungkin,agar dapat tercapai tujuan dari bimbingan dan konseling secara seutuhnya.
            Selain itu,guru pembimbing harus terampil merangsang terlaksananya dan terlibat secara langsung dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan kelompok tersebut. Akan tetapi,tentu saja setelah melaksanakan layanan-layanan bimbingan konseling kelompok yang sebenarnya.

1 komentar: