Kamis, 29 Desember 2011

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar belakang masalah

Serupa dengan periode perkembangan yang lainnya, proses kelahiran merupakan tahapan perkembangan yang harus dilalui seorang individu sebelum hadir kedunia.

Banyak sekali perubahan yang terjadi pada proses kelahiran seorang bayi. Namun pada dasarnya alam telah menentukan bagaimana proses kelahiran dapat terjadi. Dan sebagai calon orang tua perlu memahami tentang bagaimana proses kelahiran itu dapat terjadi , dan beberapa motede-metode melahirkan yang berkembang didunia, tidak kalahnya juga calon orang tua harus memahami masalah masalah yang dapat terjadi pasca melahirkan, baik itu masalah yang dialami ibu, ataupun gangguan kelahiran yang di alami bayi. Selain itu, diperlukan juga pengetahuan mengenai berhubungan seks pasca melahirkan

  1. Rumusan masalah

1. Bagaimana proses kelahiran itu dapat terjadi?

2. Apa saja metode melahirkan yang pada umumnya digunakan?

3. Apa saja masalah-masalah yang dapat terjadi setelah proses kelahiran?

4. Bagaimana proses seks setelah melahirkan?

C. Tujuan penulisan makalah

1. Mendeskripsikan proses kelahiran

2. Mendeskripsikan metode melahirkan yang pada umumnya digunakan

3. Mendeskripsikan masalah-masalah yang dapat terjadi setelah proses kelahiran

4. Mendeskripsikan proses seks setelah melahirkan

D. Manfaat penulisan maalah

Makalah ini bermanfaat untuk menambah wawasan para pembaca, khusus nya civitas akademika Perguruan Muhamdiyah,agar dapat mengetahui mengenai hal-hal yang berhubungan dengan proses kelahiran.

BAB II

PEMBAHASAN

Telah dibahas pada bab priode prenatal, bahwa setelah melewati fase-fase pada masa prenatal, pada waktunya manusia akan mengalami proses keluarnya janin dari rahim sang ibu. Ini lah yang dinamakan dengan proses kelahiran.

  1. Proses kelahiran

Sama halnya dengan fase prenatal, proses melahirkanpun melalui tahapan-tahapan tertentu, berikut ini adalah tiga tahapan dalam proses melahirkan.

1. Tahap pertama

Dalam tahap pertama, kontraksi rahim berjarak 15 hingga 20 menit diawal dan berlangsung dalam waktu 1 menit. Kontraksi ini membuat lubang serviks ibu merenggang dan mulai sedikit membuka. Saat tahap pertama berlangsung inilah kontraksi semakin dekat jaraknya dan intensitasnya pun akan meningkat pula. Di akhir tahap pertama, lubang serviks akan merenggang sekitar 4 inchi, sehingga bayi dapat bergerak dari saluran uterus menuju kanal lahir (lubang serviks).

2. Tahap kedua

Tahap kelahiran kedua mulai saat kepala bayi mulai bergerak melalui serviks dan kanal lahir. Tahap ini berakhir saat kepala bayi bergerak muncul penuh dari tubuh sang ibu. Untuk kelahiran pertama kalinya, proses berlangsug selama 11/2 jam. Dengan setiap kontraksi, ibu mengejang keras untuk mendorong bayi keluar dar tubuhnya. Saat kepala bayi keluar dari tubuh sang ibu, kontraksinya dating hampir setiap menit dan berlangsung sekitar satu menit.

3. Tahap ketiga

Tahap ketiga adalah tahap yang sering kita kenal dengan tahap pasca melahirkan. Pada tahap ini, adalah saat plasenta tali pusar dan dan membrane lain dilepaskan. Tahap ini merupakan tahapan paling singkat dari keseluruhan rangkaian proses melahirkan.

  1. Metode melahirkan

Ada berbagai macam tehnik atau metode melahirkan yang berkembang didunia ini. Diantaranya adalah

a. Pengobatan

Pengobatan tiga macam obat dasar yang digunakan untuk membantu proses melahirkan, diantaranya adalah:

1. Analgesic, biasanya digunakan untuk meredakan rasa sakit. Analgesic itu sendiri meliputi: obat penenang, barbiturate, dan semacam narkotik yang penggunaannya dianjurkan oleh dunia kedokteran.

2. Anastesi, merupakan obat yang digunakan pada tahap pertama melahirkan yang terlambat dan selama proses melahirkan untuk menghilangkan sensasi bagian ditubuh atau untuk menghentikan kesadaran. Atau orang awam biasa menyebut metode pengobatan anastesi ini dengan metode bius.

3. Oxytocics, merupakan suatu hormo sintesis yang diaplikasikan untuk merangsang kontraksi.

b. Kelahiran alami dan kelahiran persiapan

Pendekatan umum terhadap kelahiran adalah dengan pengobatan. Tetapi mendidik wanita hamil sehingga mereka dapat diyakinkan dan percaya diri ditekankan, oleh karena itulah kelahiran alami dan kelahiran persiapan tetap popular dikalangan masyarakat umum.

1. Kelahiran alami (natural cjildbirth), tujuan dari metode melahirkan semacam ini adalah mengurangi rasa sakit ibu dengan mengurangi rasa takutnya melalui pendidikan mengenai proses melahirkan dan dengan mengajarkan pada ibu untuk menerapkan metode pernapasan dan tehnik relaksasi selama proses melahirkan. Dipercayai, bahwa hubungan dokter dengan ibu memberikan dampak signifikan dalam menurunkan persepsi rasa sakit.

2. Kelahiran dengan persiapan (prepared childbirth), hampir sama dengan metode melahirkan alami, akan tetapi mencakup tehnik pernapasan kusus untuk mengendalikan tekanan dalam tahap melahirkan. Suami atau teman si wanita hamil berperan penting dalam pemberian intruksi. Singkatnya, kepercayaan dalam kelahiran persiapan adalah bahwa saat informasi da dukungan tersedia, wanita itu punjuga memahami cara melahirkan.

c. Kelahiran Caesar

Secara normal, kepala bayi pertama kali lahir melewati vagina wanita. Tetapi, jika sang bati dalam posisi sungsang, pantat bayi adalah yang pertama kali keluar dari vagina. Kelahiran sungsang dapat menyebabkan masalah pernapasan bagi ibu yang melahirkan. Sebagai akibatnya, jika bayi dalam keadaan sungsang, yang digunakan adalah tehnik melahirkan Caesar. Dalam kelahiran Caesar, tingkat resiko infeksi lebih tinggi, waktu istirahat ibu pasca melahirkn lebih lama, biaya yang lebih mahal, dan juga stress yang lebih besar yang berhubungan dengan operasi apapun.

  1. Masalah-masalah pasca kelahiran

a. Gangguan emosi yang terjadi pada ibu

Postpartum blues adalah sebuah gangguan emosional yang dialami ibu pasca melahirkan. Kadar emosional yang dialami oleh setiap para ibu yang baru melahirkan pun berbeda-beda. Perubahan emosi ini biasanya berhubungan dengan keadaan emosi ibu yang dialami pada saat hamil.

Beberapa gejala postpartum blues yang biasa dialami oleh seorang ibu hamil adalah:

1. Merasa tidaj nyaman dengan perubahan bentuk tubh pasca melahirkan

2. Merasa senang karena memperoleh keturunan yang akan meneruskan generasinya. Tapi merasa cemas, takut, ataupun khawatir pada kondisi kesehatan fisik anak dan dirinya sendiri

3. Menjadi lebih sensitive, hal ini hampir sama dengan wanita yang sedang menstruasi sebab adanya perubahan hormone

4. Mencemaskan perawatan anak, terutama pada anak pertama

5. Takut suami tidak tertarik lagi karena adanya perubahan bentuk tubuh yang tidak diinginkan

Berikut beberapa pembahasan mengenai perubahan emosi post partum, dari kadar yang ringan hingga kadar yang berat.

a. Maternity blues/baby blues/

Bagi sebagian besar ibu yang baru, gangguan emosional semacam ini merupakan masa peralihan pada minggu pertama pasca melahirkan.

Cirri-ciri dari gejala baby blues adalah sebagai berikut:

1. Merasa bahagia, walawpun terkadang ada rasa cemas dan khawatir bercampur menjadi satu

2. Emosi yang tidak stabil, dengan cirri-ciri sulit tidur, cemas, depresi, kurang berkonsentrasi, sensitive, mudah menangis, dan lain sebagainya.

3. Pada gejala ringan, dapat hilang dalam beberapa hari dan membutuhkan dukungan orang terdekat

4. Baby blues disebabkan oleh factor perubahan hormonal

Cara menghadapi baby blues yang dapat dilakukan adalah dengan cara:

1. Sering mencurahkan isi hati pada orang terdekat.

2. Maksimalkan waktu isitirahat. Ikut lah tidur pada siang hari, atau pada saat bayi beristirahat.

3. Jangan ragu meminta bantuan pada orang terdekat

4. Luangkan sedikit waktu untuk memanjakan diri

5. Berkumpul dan berbagi dengan para ibu yang sudah pernah mengalami baby blues

Bila gejala baby blues berlangsung lebih dari dua minggu berhati-hatilah sebab ini merupakan telah pada tingkat postpartum depression

b. Postpartum depression

Gejala emosional yang lebih berat ini muncul pada minggu ketiga pasca melahirkan. Postpartum depression dapat terjadi pada 1 dari 8 ibu pasca proses melahirkan. Biasanya, depresi postpartum ini berkaitan erat dengan depresi kehamilan, seperti:

1. Menikah pada usia yang masi belia

2. Meliharkan tanpa suami yang jelas

3. Ibu perokok dan ibu pengguna narkoba

4. Ibu yang pada saat hamil mengalami hypermesis gravidarum (mual dan muntah secara berlebihan)

5. Gangguan perilaku memang sebelumnya memang sudah ada pada ibu.

6. Sebelumnya telah mengalami baby blues

Beberapa cara menghadapi kondisi postpartum depression adalah sebagai berikut:

1. Dibiarkan sembuh sendiri dalam jangka waktu enam bulan

2. Mencoba terapi obat anti depressi

3. Mewaspadai bila timbul keinginan untuk bunuh diri.

c. Postpartum psychosis

Postpartum psychosis adalah kondisi yang paling berat yang dialami ibu pasca melahirkan dari semua gejala postpartum. Cirri-ciri yang sering Nampak adalah sebagai berikut:

1. Timbul pada masa dua minggu pasca melahirkan

2. Mengalami gangguan mental atau gangguan mental yang berat

3. Ibu tampak bingung dan kehilangan arah

4. Perlu penanganan kusus dan pemberian obat anti-psikoptik dan konseling jangka panjang

5. Ibu ingin bunuh diri atau membunuh anaknya

Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan cara:

1. Melakukan antisipasi sejak dini. Misalkan ibu mensyukuri kehamilannya, dan tidak menggap anak sebagai beban

2. Mengetahui gejala postpartum physichosis

3. Menciptakan suasana aman dan nyaman bagi ibu.

b. Gangguan yang terjadi pada bayi setelah dilahirkan

Tiga kondisi yang berkaitan erat dengan ancaman bayi yang baru lahir adalah: bayi berat lahir rendah, bayi lahir sebelum waktunya, dan small fordate.

a. Bayi dengan berat lahir rendah (<2pon)

Meskipun ada beberapa bayi yang lahir dengan berat rendah dapat hidup dengan normal dan sehat, tapi bayi yang lahir dengan berat lahir rendah akan mengalami gangguan kesehatan dan perkembangan dibanding dengan bayi yang lahir dengan berat lahir normal.

Penyebab bayi mengalami berat lahir rendah adalah bermacam-macam, misalkan pada kesehatan ibu semasa hamil yang tidak baik, nutrisi ibu semasa hamil yang kurang, ibu mengalami penyakit malaria, diare, perilaku merokok semasa masa kehamilan, dan ibu yang melahirkan pada usia remaja, dapat dikategorikan sebagai penyebab insiden bayi lahir dengan berat lahir rendah.

Bayi dengan berat lahir rendah juga lebih mungkin memiliki gangguan penyakit paru-paru dan hati dari pada bayi dengan berat lahir normal. Pada usia sekolah pun anak yang yang mengalami lahir dengan berat lahir rendah dapat mengalami kesulitan belajar, ADHD, ataupun masalah pernapasan.

b. Bayi yang lahir sebelum waktunya

Bayi yang lahir sebelumnya adalah bayi yang lahir tiga minggu atau lebih sebelum kehamilan mencapai masa penuhnya, dengan kata lain 35 minggu atau kurang setelah masa pembuahan.

Sebenarnya periode kandungan yang pendek tidak benar-benar membahayakan bayi. Perkembangan neurobioligis dari bayi lahir sebelum waktunya terus berlangsung setelah kelahiran dalam waktu terus berlangsung hingga kira-kira sama dengan jika bayi tersebut masih dalam rahim. Tapi bayi yang lahir sebelum waktunya juga merupakan bayi dengan berat lahir rendah, dan banyak berkosekuensi negative yang berhubungan dengan berat lahi rendah.

c. Bayi small fordate

Adalah bayi yang berat lahirnya kurang dari 90% dari seluruh bayi dalam usia kandungan yang sama. Bayi small fordate dapat lahir sebelum waktunya atau tepat pada waktunya. Study baru menyebutkan bahwa ayi small fordate memilki empat kali resiko kematian lebih tinggi disbanding dengan bayi yang lahir normal.

  1. Seks pasca melahirkan

Sebetulnya, enam minggu pasca melahirkan biasanya ibu-ibu sudah bisa melakukan hubungan seksual lagi. Beberapa dokter menyebutkan, waktu empat minggu atau ketika cairan yang dikeluarkan dari liang senggama setelah melahirkan sudah berhenti dapat dilakukan hubungan seksual.

Alasan utama menghindari senggama pasca persalinan adalah untuk memberi peluang bagi jaringan genital wanita untuk sembuh, terutama jika mengalami episiotomi atau guntingan untuk memperlebar jalan lahir sehingga membantu memperlancar bayi keluar. Mencegah timbulnya infeksi merupakan alasan selanjutnya.

Perlu diketahui pula bahwa masa setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari, menurut hitungan awam, merupakan masa nifas yang penting untuk terus dipantau. Nifas merupakan masa pembersihan rahim, sama halnya seperti masa haid. Darah nifas mengandung trombosit, sel-sel degeneratif, sel-sel mati, dan sel-sel endometrium sisa.

Oleh sebab itu, pemeriksaan ulang pasca persalinan biasanya dilakukan setelah enam minggu, dan enam minggu adalah waktu dimana rahim telah kembali pada ukuran sebelum hamil. Pengecilan rahim adalah perubahan fisik utama pasca persalinan yang terakhir. Beberapa minggu dan bulan pasca persalinan, hasrat seorang perempuan untuk bersenggama mungkin berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali.

Sebuah penelitian di Australia mendapatkan bahwa enam minggu adalah waktu rata-rata bagi para perempuan pasca persalinan untuk mulai melakukan hubungan seks. Tetapi penelitian tersebut juga menemukan bahwa sekitar setengah dari mereka yang memiliki masalah sejak awal, terus mengalaminya selama tahun pertama pasca persalinan. Penelitian lain menemukan, 20 persen perempuan yang baru pertama kali melahirkan membutuhkan waktu 6 bulan untuk merasa nyaman secara fisik saat bersenggama, dengan waktu rata-rata sekitar 3 bulan.

Meskipun hubungan telah boleh dilakukan setelah minggu ke-6, adakalanya ibu-ibu tertentu mengeluh hubungan masih terasa sakit atau nyeri meskipun telah beberapa bulan proses persalinan. Gangguan seperti ini disebut dyspareunia atau rasa nyeri waktu sanggama. Pada kasus semacam ini ada beberapa kemungkinan yang bisa menjadi penyebab, yaitu :

1. Terbentuknya jaringan baru pasca melahirkan karena proses penyembuhan luka guntingan jalan lahir masih sensitif sehingga kondisi alat reproduksi belum kembali seperti semula.

2. Adanya infeksi, bisa disebabkan karena bakteri, virus, atau jamur.

3. Adanya penyakit dalam kandungan (tumor, dll).

4. Konsumsi jamu. Jamu-jamu ini mengandung zat-zat yang memiliki sifat astingents yang berakibat menghambat produksi cairan pelumas pada vagina saat seorang wanita terangsang seksual.

5. Faktor psikologis yaitu kecemasan yang berlebihan turut berperan, seperti :

a. Kurang siap secara mental untuk berhubungan seks (persepsi salah tentang seks, dll).

b. Adanya trauma masa lalu (fisik, seks).

c. Tipe kepribadian yang kurang fleksibel.

d. Komunikasi suami istri kurang baik sehingga biasanya istri “malas” melakukan hubungan seks. Kurangnya foreplay-nya sehingga belum terjadi lubrikasi saat penetrasi penis. Jika foreplay dan lubrikasi sudah cukup namun masih nyeri juga, coba datang ke klinik yang melayani kesehatan sex wanita atau datang saja ke dokter kandungan yang wanita.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

proses melahirkanpun melalui tahapan-tahapan tertentu, berikut ini adalah tiga tahapan dalam proses melahirkan. Yaitu Tahap pertama, tahap kedua, dan tahap ketiga.

Ada berbagai macam tehnik atau metode melahirkan yang berkembang didunia ini. Diantaranya adalah Pengobatan, Kelahiran alami dan kelahiran persiapan, Kelahiran Caesar.

Masalah-masalah pasca kelahiran meliputi :Gangguan emosi yang terjadi pada ibu seperti maternity blues/baby blues, postpartum depression, dan postpartum psychosis. Dan masalah lain yang dialami bayi seetelah dilahirkan seperti bayi lahir dengan berat lahir rendah, bayi yang lahir sebelum waktunya dan bay small for date.

Sedangkan seks pasca melahirkan dapat dilakukan empat minggu atau ketika cairan yang dikeluarkan dari liang senggama setelah melahirkan sudah berhenti dapat dilakukan hubungan seksual.

DAFTAR PUSTAKA

Santrock. Perkembangan anak edisi satu jilid 11. Jakarta: Erlangga

Harlock,Elisabeth. Psikologi perkembangan edisi kelima. Jakarta : Erlangga

http://fakultaskedokteran_universitas_negeri_surakarta. blogspot. com/